-->

Minggu, 19 April 2015

Fenomena Meme di Media Sosial


Erik Pandapotan Simanullang
(1301113860)

Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Universitas Riau


ABSTRAK

Sudah tidak asing lagi jika di lingkungan kita terdapat orang-orang yang menghabiskan hari-harinya di depan komputer untuk sekadar bergaul di media sosial, berkicau di twitter, hingga menyebarkan tautan berita, video, atau meme.

Tidak semua pengguna internet menyadari bahwa apa yang diunggahnya adalah juga sekaligus dapat disaksikan oleh para pengguna di seluruh dunia. Unggahan tersebut dapat direplikasi secara massal oleh orang lain -tanpa sepengetahuan pemiliknya- untuk kemudian tersebar secara liar. Sebagai contoh, para netizen sudah tidak asing lagi jika menemukan foto, surat, atau hal-hal lain yang bersifat pribadi di dunia maya.
Sepertinya sudah menjadi kebiasaan bagi para netizen untuk membuat meme dari setiap kejadian yang menarik di media massa. Dengan keberadaan internet, ada semacam “kegatalan” dari para netizen untuk selalu menyebarkan apa yang dia rasakan. Melihat ada politisi keseleo lidah misalnya, ia merasa gemas dan ingin orang lain pun ikut gemas bersamanya. Penyebaran tersebut tidak dilakukan secara apa adanya, melainkan mengubahnya menjadi meme agar pengguna internet dapat melihatnya sebagai sebuah lelucon atau parodi.
Ketika sebuah meme sudah menyebar secara luas di jagad dunia maya, keuntungan apa yang diperoleh bagi orang yang membuatnya? Bisa jadi tidak ada keuntungan apa-apa secara langsung, terlebih jika mengingat bahwa pembuat meme kerap anonim. Ia hanya mendapatkan kepuasan dari kenyataan bahwa idenya sudah menjadi konsumsi publik. Ia mendapat kepuasan ketika seisi jagad dunia maya tertawa bersamanya.
Kata Kunci: Meme, Proses Komunikasi


Pendahuluan
            Media sosial sosial (Facebook, Twitter, Path dan Instagram) adalah keniscayaan sejarah yang telah membawa perubahan dalam proses komunikasi manusia. Proses komunikasi yang selama ini dilakukan hanya melalui komunikasi tatap muka, komunikasi kelompok, komunikasi massa, berubah total dengan perkembangan teknologi komunikasi dewasa, khususnya internet. Perubahan tersebut akan membawa konsekuensi-konsekuensi proses komunikasi.
            Penelitian ini akan menggali fenomena media sosial yang sedang mewabah di era cyberspace. Kajian tentang media sosial adalah kajian baru yang belum banyak mendapatkan perhatian para peneliti di perguruan tinggi. Padahal, proses dampak yang akan terjadi sangat luar biasa di masa datang. Sementara itu masyarakat Indonesia sudah  terlanjur  banyak  yang  memanfaatkan  media  sosial  tersebut  untuk  proses komunikasi. Mereka tidak mengetahui konsekuensi dan dampak media sosial itu. Bagi  mereka, yang penting bisa berkomunikasi secara efisien dan efektif, tidak lebih dari itu.
            Akhir-akhir ini geliat visual di dunia internet Indonesia tengah berada pada tingkatan yang masif. Puluhan hingga ratusan citraan foto berserakan setiap hari di media sosial kita. Citraan-citraan tersebut biasanya disertai dengan teks-teks dengan gaya kritik menggelitik. Isu yang disampaikan  pun merupakan representasi dari kejadian-kejadian populer yang sedang ramai menjadi perbincangan masyarakat, meskipun tidak jarang juga mengangkat isu keseharian seperti tentang percintaan, pengalaman hidup, pendidikan, sampai agama. Ya, citraan-citraan tersebut disebut dengan meme (baca: mim) atau internet meme.
            Dengan logika yang lebih sederhana, dapat kita pahami bahwa penyebaran atau pengembangbiakan meme dilakukan dengan cara replikasi dari meme-meme yang sudah ada. Artinya, meme terus menerus melakukan replikasi melalui suatu kebiasaan atau gagasan tertentu sehingga menjadi pola yang berulang-ulang dan pada akhirnya membentuk sebuah pola kebudayaan dalam skala besar. Akan tetapi, sifat dari meme ini tidak hanya mereplikasi, meme juga mengalami proses evolusi atau perubahan dari waktu ke waktu, dan bersamaan dengan itu meme juga berusaha untuk bertahan dari pengaruh meme-meme yang baru (survive).
            Objek penelitian ini adalah aktivitas perubahan proses komunikasi yang diakibatkan oleh fenomena meme di Indonesia. Istilah media sosial menunjuk pada media dimana user dapat berpartisipasi dan berkontribusi secara aktif. Bentuk media sosial, diantaranya Facebook, Twitter, Path, dan Instagram.
Maka penelitian ini memilih media sosial sebagai kajian utamanya dengan alasan sebagai berikut;
1.       Masyarakat dunia tengah gandrung dengan media sosial (Facebook, Twitter, Path, dan Instagram).
2.     Media sosial telah mengubah proses pengiriman pesan di seluruh dunia. Bahkan media sosial telah mengubah peta politik, kekuasaan, pergaulan internasional karena percepatan  komunikasi.
3.   Lalu lintas pesan yang beredar dengan media sosial jauh lebih rumit, kompleks dan punya konsekuensi nyata di era internet saat ini.

Beberapa keterangan penting yang dianggap perlu sehingga penelitian ini layak untuk dilakukan, antara lain;
1.     Sebagai gejala baru proses penyebaran pesan, belum banyak penelitian yang membahas tentang media sosial.
2.        Fenomena media sosial saat ini bisa menjadi antitesis dari teori-teori komunikasi massa yang selama ini dikenalkan dalam bidang studi komunikasi.
3.        Perkembangan media sosial jauh melampaui percepatan perubahan masyarakat.
4.        Media sosial  adalah  gejala  masyarakat  modern  yang  tidak  bisa  dicegah kehadirannya. Bahkan akan terus berevolusi di masa datang.

Melihat latar balakang permasalahan di atas, rumusan masalah yang dikemukakan sebagai berikut;
a.         Bagaimana fenomena meme di media sosial melakukan revolusi penyebaran komunikasi?
b.        Bagaimana  penerapan  dan  konsep  media  sosial  merekonstruksi  teori-teori komunikasi massa?

METODE PENELITIAN
            Peneliti menyusun rancangan penelitian ini dengan menggunakan metode deskriptif dalam bentuk kualitatif. Menurut Moleong (2007:6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain; secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Penelitian kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan fenomena sosial yang terdapat dalam subjek penelitian ini, yang membahas mengenai fenomena meme di media sosial.
            Jenis penelitian yang dilakukan berdasarkan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode studi pustaka. Studi kepustakaan dilakukan dengan menghimpun informasi yang relevan dari jurnal penelitian dan sumber tertulis lainnya. Dalam pendekatan ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif  karena data-data yang dibutuhkan berupa sebaran sebaran informasi yang tidak perlu dikuantifikasi. Di mana dalam penelitian ini selain data diperoleh dari beberapa informan, data juga bisa diperoleh melalui kajian pustaka atau buku-buku yang dianggap berkaitan dengan penelitian ini.

SUMBER DATA DAN DATA
A.      Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah kumpulan tulisan-tulisan ilmiah dan situs atau website meme itu sendiri seperti 1Cak.com dan http://www.memecomic.id/, serta media sosial yang memiliki halaman komunitas pecinta meme.
B.       Data
Sebagai data dalam penelitian ini adalah yang berhubungan dengan fenomena meme, baik itu dalam bentuk kata dan gambar.

TEKNIK PENGUMPULAN DATA
       Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian adalah Non participant Observation, yaitu observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati, artinya peneliti mengumpulkan data melalui catatan-catatan pribadi atau hasil karya seseorang, teknik ini disebut juga sebagai studi dokumenter.
       Teknik ini digunakan karena peneliti melakukan penelitian dengan melihat dan mengikuti perkembangan netizen terhadap fenomena meme atas peristiwa yang sedang marak dan hangat dibicarakan.
       Alat yang digunakan dalam teknik observasi ini antara lain : laptop dengan terkoneksi internet, lembar cek list, buku catatan, photo, dll.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pengertian Meme
Apa itu meme? Kamus Merriam-Webster mendefinisikannya sebagai “sebuah ide, kebiasaan atau gaya yang menyebar dari orang ke orang dalam suatu budaya”. Istilah meme sendiri pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli biologi asal Britania Raya, Richard Dawkins. Akar katanya berasal dari bahasa Yunani, yakni mimesis, yang berarti tiruan. Dawkins memaknai meme sebagai suatu unit informasi budaya (berupa pemikiran, ide, gagasan, kebiasaan, lagu) yang membentuk pola-pola kebudayaan tertentu.
Ia menganalogikan meme dengan gen, gen seperti yang ada di tubuh manusia. Oleh karena meme dianalogikan sebagai gen, maka dapat kita ketahui bahwa meme memiliki ciri serupa dengan gen. Dalam bukunya yang berjudul The Selfish Gene dijelaskan jika gen berkembang biak dalam kolam gen dengan meloncat dari tubuh ke tubuh melalui sperma dan sel telur, maka meme berkembang biak dalam kolam meme dengan meloncat dari otak ke otak melalui suatu proses, yang dalam pengertian luas, disebut imitasi (Dawkins, 2006).
Dengan logika yang lebih sederhana, dapat kita pahami bahwa penyebaran atau pengembangbiakan meme dilakukan dengan cara replikasi dari meme-meme yang sudah ada. Artinya, meme terus menerus melakukan replikasi melalui suatu kebiasaan atau gagasan tertentu sehingga menjadi pola yang berulang-ulang dan pada akhirnya membentuk sebuah pola kebudayaan dalam skala besar. Akan tetapi, sifat dari meme ini tidak hanya mereplikasi, meme juga mengalami proses evolusi atau perubahan dari waktu ke waktu, dan bersamaan dengan itu meme juga berusaha untuk bertahan dari pengaruh meme-meme yang baru (survive).
Teknologi informasi nampaknya terus mendorong kreator untuk terus memproduksi meme baru, sehingga meme lama akan terus tergantikan dengan meme-meme yang baru tersebut, dan hanya sedikit saja yang bisa bertahan. Dengan kata lain proses evolusi dan geliat visual yang dialami oleh internet meme ini berjalan dengan sangat cepat. Jadi, ketika siapa saja bicara tentang sesuatu yang sedang viral di internet, menurut Dawkins, itu bisa disebut meme.
  
B. Perkembangan Meme di Indonesia
            Meme memang telah lama hadir di Indonesia, namun mulai booming di Tanah Air sekitar tiga tahun terakhir. Meme yang ada saat ini memang sangat erat kaitannya dengan berbagai kejadian yang ada di masyarakat, namun dikemas dengan sesuatu yang terlihat menghibur.
            Orang Indonesia lebih suka menyampaikan kritik melalui meme dikarenakan cara ini adalah cara yang fun atau cara yang menarik. Namun dampak yang ditimbulkan cukup besar, Meme yang sering dicari orang Indonesia adalah meme-meme kategori lucu atau fun karena lebih menghibur. Memang ada banyak meme yang beredar di internet, khususnya dalam mesin pencarian Google. Menurut data Google Trend, meme yang sedang populer di Indonesia adalah meme dalam kategori meme komik. Kalau di dunia meme yang populer adalah meme foto.
            Meski terlihat lucu, tak jarang meme yang dibuat untuk menyindir seseorang atau peristiwa tertentu itu juga sering menuai protes dan komentar pedas dari berbagai pihak. Dan untuk masalah aturan dalam pembuatan meme, aturan secara baku dalam membuat meme tidak ada. Namun, ruang gerak pembuatan meme di Indonesia dibatasi undang-undang yang berkaitan dengan ITE (Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik) dan pencemaran nama baik. Jadi, jika meme yang dibuat bertujuan untuk menjelek-jelekkan seseorang atau sekelompok orang, maka sudah tentu akan terkena hukuman.
           
C. Jenis – Jenis Meme
 Ada beberapa jenis meme yang lagi ngetrend di kalangan anak muda sekarang, yaitu :
1.        Meme Sindiran
Meme ini biasanya digunakan untuk menyindir seseorang dengan ciri khas tertentu (Sifat, fisik, dsb) bisa dibilang meme ini cukup populer dikalangan remaja.
2.    Meme Percintaan
   Meme yang biasanya menggambarkan kegalauan para remaja ataupun remaja yang sedang berpacaran. Akhir-akhir ini banyak sekali cerita humor percintaan remaja yang di share di beberapa situs internet dengan tujuan dapat dijadikan hiburan untuk sejenak melepas beban berat pekerjaan maupun persoalan lainnya. Di zaman yang serba modern ini justru tingkat stres manusia semakin tinggi terutama orang-orang yang hidup di kota besar. Maka dari itu, cerita cinta lucu bisa menjadi salah satu hiburan atau guyonan yang dapat merelaksasikan otak yang lagi penuh beban.
3.    Meme Motivasi
       Meme ini punya tujuan mulia, yaitu memotivasi orang mengenai hal-hal positif yang sebaiknya kita jalani dalam hidup.
4.    Meme Joke
      Meme yang satu ini banyak diminati kalangan anak muda masa kini. Meme ini biasanya berisikan kumpulan gambar - gambar kocak yang dapat menghibur dan menghilangkan stress sejenak. Selain gambar gambar yang kocak editannya pun disertai dengan tulisan tulisan yang konyol yang membuat kita tertawa.
5.    Meme Politik
       Meme ini khusus membahas tentang politik, namun tetap didalamnya juga terdapat unsur komedi yang pastinya menghibur.

D. Perubahan Aktivitas Komunikasi
Perkembangan media sosial karenanya juga menjadi keniscayaan sejarah kemunculannya. Sekarang bukan lagi kita mendiskusikan apakah media sosial itu kemunculannya disetujui atau tidak. Ia jelas sudah muncul. Yang bijak dan layak untuk dianalisis lebih lanjut adalah bagaimana menganalisis dan melihat perkembangannya, terutama berkaitan dengan aktivitas berkomunikasi manusia.
Berkaitan dengan fenomena meme saat ini, ada beberapa perubahan yang terjadi, bahwa apa yang terjadi pada media sosial menentukan bagaimana manusia itu berkomunikasi, manusia dalam berkomunikasi menjadikan apa yang dilihat, dirasakan, dan diindera lainnya menentukan atau menjadi bahan pembicaraan. Dengan kata lain, apa yang diakses melalui media sosial itu menentukan aktivitas baru komunikasi manusia.
Bentuk perubahan itu diantaranya sebagai berikut; (a) perubahan bentuk komunikasi dan media yang digunakan, komunikasi yang biasanya langsung bertatap muka, sekarang melalui dunia maya, (b) perubahan sikap, cepatnya tersebar informasi melalui dunia maya sehingga berefek pada perilaku seseorang, (c) perubahan aktivitas komunikasi, komunikasi yang awalnya membutuhkan waktu untuk mendapatkan feedback sekarang lebih efisien, media yang digunakan sangat mempermudah dalam menyampaikan pesan.

E. Perubahan Drastis Proses Penyebaran Pesan
Orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat asalkan punya smartphone dan koneksi internet di tambah dengan kepemilikan akun media sosial sudah dapat mengakses gambar-gambar meme, atau jika yang menggunakan smartphone memang yang mengerti aplikasi gambar tersebut, sudah barang tentu bukan hanya melihat melainkan juga ikut memproduksi.
Gambar-gambar meme yang banyak di produksi ini kemudian didistribusikan ke cyber space seperti twitter, facebook, ataupun path. Gambar-gambar yang menarik dan menggoda untuk dilihat ini terkadang membuat rakyat media sosial senyum-senyum sendiri, bahkan ada yang sampai tertawa geli.
Tetapi di sisi lain tidak jarang juga ada gambar yang di hasilkan malah membuat orang kecut, kesal, dan menjadi marah. Gambar meme pada fase ini terlihat bagai dewa Janus, baik di satu sisi membuat sehat karena senam tawa, tetapi juga buruk di sisi lain membuat banyak pasien darah tinggi meningkat karena amarah.
Meme sebagai gambar digital bagaimanapun absurdnya, lucunya, menyebalkannya, dan sentimentilnya merupakan sebuah karya seni. Gambar meme sebagai sebuah karya seni atau praktik seni jika di lihat dari kacamata postmodern merupakan sebuah bentuk bahasa estetika seni masyarakat postmodern.
Dapat dikatakan demikian karena gambar meme telah di konsumsi secara massal oleh berbagai kelas sosial yang ada di masyarakat. Baik dari kelas sosial atas, menengah, hingga bawah telah secara berjamaah mengkonsumsi gambar meme tanpa mempedulikan lagi untuk apa gambar meme tersebut di produksi dan untuk konsumen kelas sosial seperti apa yang menjadi target pasarnya.
Gambar meme dalam fase ini telah berhasil memecahkan kebekuan, kekolotan yang terjadi dalam dikotomi klasik antara budaya tinggi yang dulu di agungkan oleh kelas sosial atas dengan budaya rendah atau budaya populer yang di miliki kelas sosial bawah. Tidak ada lagi klaim budaya tinggi atau budaya rendah. Kehadiran gambar meme justru seolah meleburkan garis perbedaan di antara kedua sub kebudayaan tersebut. Peleburan inilah kemudian yang mengkonstruksi meme menjadi budaya massa seperti sekarang ini. Sebagai sebuah budaya massa hari ini gambar meme juga tetap memiliki dimensi ideologis seperti karya seni pada lazimnya.
Dimensi ideologi dalam gambar meme dapat saja berasal dari kepentingan individu, golongan, maupun kelompok. Salah satu contoh yang paling jelas adalah ketika pemilu presiden tahun kemarin, dimana praktik seni meme menjadi senjata dalam propaganda masing-masing kelompok politik yang bersaing.
            Baik propaganda yang mengarah positif untuk citra masing-masing pihak, maupun propaganda negatif atau black campaign untuk menjatuhkan lawan politik. Pada akhirnya beginilah realitas seni meme hari ini yang begitu sederhana namun amat menggoda mata. Ia telah menjadi karya fenomenal yang menyedot secara massif perhatian masyarakat dari berbagai kelas sosial.
Ilustrasi meme bermanfaat sebagai ilustrasi yang bertujuan untuk menghibur. Dalam dunia desain komunikasi visual, ilustrasi ini juga dapat digunakan untuk bercerita (komik) maupun menuangkan ekspresi seseorang terhadap suatu hal seperti kegiatan dalam kehidupan sehari-hari, sindiran untuk kalangan tertentu (sindiran politik, sosial, budaya, dan lain-lain) sebagai visual.
Cara berkomunikasi melalui ilustrasi meme memiliki manfaat (khususnya dalam dunia maya) seperti sebagai hiburan bagi banyak orang, mengembangkan imajinasi dengan membuat cerita lucu, mengetahui informasi baru secara tidak langsung mengenai fenomena sosial yang ada, dan lain sebagainya. Meme sebagai hiburan memiliki fungsi untuk menghilangkan kejenuhan maupun mengurangi beban pikiran. Karena melalui cerita-cerita lucu, orang akan terhibur dan suasana hatinya akan menjadi lebih baik.

F. Cara Baru Berkomunikasi Masyarakat Modern
            Tidak bisa dipungkiri kehadiran media sosial telah mengubah, bahkan merevolusi proses komunikasi manusia. Bahkan bisa dikatakan proses komunikasi model demikian merupakan ciri khas yang melekat pada masyarakat modern saat ini. Sangat mungkin dalam beberapa dekade ke depan ada perubahan, tetapi untuk saat sekarang media sosial berperan dalam penyebaran informasi.
            Masyarakat tidak lagi menjadi konsumen media tetapi menjadi produsen. Informasi tidak hanya disebarkan oleh wartawan, tetapi juga oleh masyarakat. Bahkan berita yang belum muncul dimedia umum (mainstream media) sudah muncul terlebih dahulu lewat meme.
            Munculnya fenomena meme saat ini merupakan fenomena khas era internet sekarang ini. Informasi yang beredar tidak lagi one step flow of communication (komunikasi satu arah), tetapi two step flow of communication (dua arah) atau bahkan multi step flow of communication (banyak tahap). Komunikasi satu arah hanya dari komunikan ke komunikator. Sementara itu komunikasi dua arah menjadi ciri komunikasi masyarakat modern. Komunikan tidak saja selamanya menjadi komunikan, bahkan komunikan juga bisa menjadi komunikator.

G. Pengaruh Meme Bagi Kehidupan Sosial
            Sebagai masyarakat yang hidup di era globalisasi, sudah selayaknya manusia selalu mengasah kepekaan terhadap kehidupan sosial di sekitarnya. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa kepedulian terhadap sesama. Internet meme merupakan media alternatif yang dapat digunakan untuk mengasah kepekaan terhadap sekitar. Banyak internet meme yang mengandung pesan moral yang kadang diabaikan masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan lebih selektif dan teliti dalam memanfaatkan media sosial.             
            Kehadiran internet meme membuat masyarakat lebih mudah dalam memahami suatu informasi. Hal ini terjadi karena media penyampaian informasi lewat internet meme lebih menarik dan menghibur. Topik yang diangkat dalam internet meme adalah seputar kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat melatih kepekaan manusia terhadap lingkungan sekitar. Selain itu, internet meme menjadikan manusia lebih jeli dan peduli terhadap sesama. Melalui internet meme, manusia juga dapat mengekspresikan apa yang sedang dirasakan.
            Meskipun penciptaannya memerlukan daya kreativitas, internet meme lebih dimaknai sebagai proses komunikasi,  bukan proses berkarya seni.  Tingginya tingkat ketertarikan masyarakat terhadap internet meme membawa dampak positif terhadap para kreator internet meme. Apabila sebuah karya meme mendapat apresiasi yang baik oleh masyarakat, kreator tentu akan bangga dan memperoleh kepuasan tersendiri.
            Hal tersebut tidak hanya terjadi pada kreatornya saja. Penikmat meme akan merasa tertarik jika suatu fenomena sosial yang dibahas dalam sebuah meme adalah penggambaran keadaannya sendiri. Hal tersebut menimbulkan kesadaran bahwa bukan hanya dirinya yang mengalami hal serupa. 

KESIMPULAN

            Munculnya fenomena meme saat ini merupakan fenomena khas era internet sekarang ini. Informasi yang beredar tidak lagi one step flow of communication (komunikasi satu arah), tetapi two step flow of communication (dua arah) atau bahkan multi step flow of communication (banyak tahap). Komunikasi satu arah hanya dari komunikan ke komunikator. Sementara itu komunikasi dua arah menjadi ciri komunikasi masyarakat modern. Komunikan tidak saja selamanya menjadi komunikan, bahkan komunikan juga bisa menjadi komunikator.
            Sebagai masyarakat yang hidup di era globalisasi, sudah selayaknya manusia selalu mengasah kepekaan terhadap kehidupan sosial di sekitarnya. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa kepedulian terhadap sesama. Internet meme merupakan media alternatif yang dapat digunakan untuk mengasah kepekaan terhadap sekitar. Banyak internet meme yang mengandung pesan moral yang kadang diabaikan masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan lebih selektif dan teliti dalam memanfaatkan media sosial.
            Orang Indonesia lebih suka menyampaikan kritik melalui meme dikarenakan cara ini adalah cara yang fun atau cara yang menarik. Namun dampak yang ditimbulkan cukup besar, Meme yang sering dicari orang Indonesia adalah meme-meme kategori lucu atau fun karena lebih menghibur.
Ilustrasi meme bermanfaat sebagai ilustrasi yang bertujuan untuk menghibur. Dalam dunia desain komunikasi visual, ilustrasi ini juga dapat digunakan untuk bercerita (komik) maupun menuangkan ekspresi seseorang terhadap suatu hal seperti kegiatan dalam kehidupan sehari-hari, sindiran untuk kalangan tertentu (sindiran politik, sosial, budaya, dan lain-lain) sebagai visual.
Cara berkomunikasi melalui ilustrasi meme memiliki manfaat (khususnya dalam dunia maya) seperti sebagai hiburan bagi banyak orang, mengembangkan imajinasi dengan membuat cerita lucu, mengetahui informasi baru secara tidak langsung mengenai fenomena sosial yang ada, dan lain sebagainya. Meme sebagai hiburan memiliki fungsi untuk menghilangkan kejenuhan maupun mengurangi beban pikiran. Karena melalui cerita-cerita lucu, orang akan terhibur dan suasana hatinya akan menjadi lebih baik.

  
DAFTAR PUSTAKA

Buku

Rohim, H. Saiful. 2009. Teori Komunikasi: Perspektif, Ragam, dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.

Suprapto, Tommy. 2005. Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi. Yogyakarta: Media Pressindo.

Cangara. H. Hafied. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Jurnal, Internet, dan Lain – Lain

Wella, Gogor Bangsa, Hen Dian. Pengaruh Ilustrasi Visual Meme “Rage Face” Terhadap Frekuensi Kunjungan Website 9GAG. Dalam http://studentjournal.petra.ac.id/index.php/dkv/article/view/780. Di akses tanggal 02 April 2015 pukul 18.50 WIB

Dwi Setya, Erika. 2011. Komunikasi dan Media Sosial. Dalam http://journal.usm.ac.id/jurnal/795/penulis/errika-dwi-setyo-watie-ssosmikom.html. Di akses tanggal 02 April 2015 pukul 19.03 WIB.

Nurudin. 2013. Media Sosial Baru dan Munculnya Revolusi Proses Komunikasi. http://www.academia.edu/5651271/Nurudin_Media_Sosial_Baru_dan_Munculnya_Revolusi_Proses_Komunikasi_Dimuat_di_Jurnal_Komunikator_ . Di akses tanggal 02 April 2015 pukul 19.15 WIB.

http://koran-jakarta.com/?25123-kehebohan-meme-di-dunia-maya Di akses tanggal 02 April 2015 pukul 19.20 WIB.

Chandra Jayaatmaja, Surya. 2015. Meme Karya Seni Yang Postmodern. Artikel harian Selasar Budaya, 03 Maret 2015. https://www.selasar.com/budaya/meme-karya-seni-yang-postmodern. Di akses 02 April 2015 pukul 19.30 WIB.


5 Comments:

  1. makasih gan, sangat bermanfaat sekali untuk penulisan ilmiah saya

    BalasHapus
  2. bagus anget kak.. minta copas ya :p .

    BalasHapus
  3. Thanks infonya. Oiya ngomongin media sosial, ternyata ada fakta menarik loh yang jarang terungkap ke permukaan. Katanya, media sosial itu bisa bikin seseorang jadi boros. Selengkapnya bisa temen-temen cek di sini: Media sosial bikin boros

    BalasHapus
  4. Situs Agen Slot Online Terpercaya & Tergacor - VSOPSLOT
    Hanya Dengan Mendaftarkan 1 User ID, kamu bisa memainkan berbagai macam permainan yang di sediakan oleh Agen VSOPSLOT.

    Vsopslot juga di dukung oleh beberapa Bank Lokal dan juga E-wallet, sehingga memudahkan kamu untuk melakukan transaksi kapan pun dan dimana pun.
    Situs Vsopslot menyediakan Permainan :
    - SLot online
    - Live Casino
    - Togel Online
    - Sportbook (SABA)
    - Tembak ikan

    Berbagai Kemudahan dan Keuntungan dapatkan kamu temukan di situs vsopslot,seperti :
    - Minimal Deposit Rp.5.000
    - Minimal WD Rp.50.000
    - Proses Deposit dan Tarikdana 5 Menit
    - Bonus Turnover Mingguan UP to 1% ( Slot, Casino, Tembak Ikan )
    - Bonus Cashbackk Mingguan UP to 10% (Sportbook, dan Togel)
    - Bonus Referal UP to 1%

    Kontak VSOPSLOT :
    Whatsapp : +6281386467685
    Telegram : VSOPSlot Official

    Link Alternatif :
    VSOPSLOT
    VSOPSLOT - Situs Judi Slot Online Terpercaya
    VSOPSLOT - Bandar Judi Pragmatic Slot
    VSOPSLOT - Agen Slot Online Terpercaya
    VSOPSLOT - Situs Agen Live Casino Terbaik

    BalasHapus